Headr Adds

Headr Adds

Melalui PKD (Pelatihan kepemimpinan Dasar) Ansor siap Menjawab tantangan Era Society 5.0

    

   

PAC GP Ansor kecamatan Dampit

   Perubahan zaman adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa dihindari oleh manusia. Belum lama kita diperkenalkan dengan era revolusi industri 4.0, kini kita sudah di hadapkan dengan era baru yaitu era society 5.0 dengan negara Jepang sebagai pelopor nya.

      Lalu apa yang dimaksud dengan era society 5.0?. Era Society 5.0 adalah suatu konsep peradaban yang berpusat pada manusia (human-centered) dan berbasis teknologi (technology based). Prinsipnya mendasarkan pada peran manusia bersama teknologi yang sudah tercipta sehingga membuat keseimbangan antara kemajuan teknologi dan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial.
Sebagai Generasi muda NU dan Masa Depan NU, Ansor berkomitmen akan selalu siap menjawab setiap tantangan zaman. dalam mewujudkan komitmen tersebut PAC GP Ansor Kecamatan Dampit Bersiap menyelenggarakan PKD (Pelatihan kepemimpinan Dasar) untuk kader-kader muda NU dengan Tema "Membangun Digital Leadership kader Ansor di era society 5.0" sebagai wujud Ansor siap menjawab tantangan zaman.

Baca juga

Dalam Pelaksanaan PKD yang akan datang PAC GP Ansor kecamatan Dampit sangat mengharapkan Kader-kader Ansor khususnya di kecamatan Dampit mampu memiliki critical thinking yang bagus (kemampuan berpikir kritis). Karena Hal yang terpenting dalam menghadapi era society 5.0 ini adalah kemampuan berpikir secara kritis (critical thinking). Mengapa critical thinking? Karena menurut Forbes (2018) kemampuan berpikir kritis merupakan satu dari tujuh kemampuan yang tidak akan tergantikan oleh Artificial Intelligence (AI) dan robot sejenisnya. Untuk mampu berpikir kritis, kader Ansor harus bisa memecahkan masalah secara sistematis, dan mengidentifikasi apa relevansi dan pentingnya sebuah atau beberapa ide. Seorang pemikir kritis harus mampu mencari sumber informasi yang relevan, membuat kesimpulan yang logis, dan menggunakan informasi tersebut untuk memecahkan masalah (problem solving). Kader Ansor yang mampu berpikir kritis berarti dia mampu menyelesaikan masalah secara sistematis. Pemikir kritis dapat meningkatkan keterampilan intelektual yang fleksibel, memiliki kemampuan menganalisis informasi, dan mengintegrasi berbagai sumber pengetahuan untuk memecahkan masalah. Hal ini sejalan dengan tantangan yang dihadapkan para generasi muda NU di Ansor di era society 5.0. Era yang mengacu pada komponen manusia itu sendiri. Manusia sebagai pusatnya (human-centered) dan berbasis teknologi (technology based).

Posting Komentar

0 Komentar