Pahlawanku adalah Teladanku, sebuah slogan berharukan tujuan untuk mengenang Jasa-jasa para Pahlawan yang telah gugur dalam mempertahankan Bangsa dan Negara ini khusunya Perjuangan para Kaum Nahdliyin di Momen Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Begitulah skenario asli kala indonesia baru beberapa bulan mengenyam arti Kemerdekaan.
Kaum Ansor menjadi Shaf terdepan, bergerak atas koordinat sendiko dawuh dari para Kyai, karena Notabane-nya adalah seorang Santri yang selalu taat pada Kyai. Resolusi Jihad menjadi poin utama dalam detaktor piagam yang berharga bagi Kaum Santri. Hadrotusyekh KH. Hasyim Asy'ari mengesahkannya pada 22 Oktober 1945 dan telah dimulai melalui iringan doa dan keikhlasan hati.
Menancapkan titah Fardlu Ain hukumnya membela dan mempertahankan Tanah Air, menjadi titik koordinat cinta dan relanya meninggalkan keluarga demi jatuh, bangun hingga mati dalam peperangan di Surabaya yang telah merenggut dari manusia yang mati. Faktanya mereka benar-benar seorang pejuang, faktanya mereka adalah Pahlawan. Ansor Banser yang khidmatnya tidak pernah berhenti untuk berjuang demi kepentingan Agama dan Bangsa serta tidak mau kalah dari para Penjajah.
Maka dari itu sahabat semuanya, Jadikan Momen sejenak dan bela sungkawa di Hari Pahlawan kali ini untuk membentuk semangat berjuang layaknya para Pahlawan terdahulu kita sebagai suri tauladan bagi berkehidupan ber Bangsa dan ber Negara.
Penulis : Ali Rofik
0 Komentar